mediaLABOUR.com -  Jakarta,  Mohon ma'af atau meminta ma'af dan memberi ma'af tidak terikat (harus) di momen² tertentu di bulan² tertentu karena setiap waktu hari itu baik.

Silaturahim karena berma'af²an bisa dilakukan di setiap kesempatan waktu.  Niat ma'af dan gayung bersambutnya jadi sebuah keterikatan momen.

Saat ini hari ini, tanggal ini, jam menit detik ini pun ... bisa jadi momen untuk saling mema'afkan dan saling memberi ma'af.  Manfaatkan waktu, setiap waktu adalah baik.

Mohon ma'af lahir dan bathin bila ada ucapan dan tindakan yang sengaja atau tidak sengaja telah dilakukan.   Sebaliknya saya ikhlas untuk mema'afkan pun teman², kenalan, famili dan kerabat  tidak ada salah.

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang (QS An-Nuur:22)”

Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR Ath- Thabrani)”

Sabda Rasulullah SAW,

Jika hari kiamat tiba terdengarlah suara panggilan “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?”

Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga. (HR Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas r.a.) 

Daeng Amin